English French German Italian Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 17 Mei 2010

LAVERAGE


Dana awal yang disetor nasabah ke Pialang Berjangka biasa disebut initial margin. Dari marjin inilah kegiatan transaksi dibiayai. Dibandingkan dengan nilai sebenarnya dari Kontrak Berjangka yang Anda beli/jual tersebut, besarnya margin relatif kecil. Hal ini dimungkinkan karena pada perdagangan berjangka dikenal adanya fasilitas yang disebut leverage. Leverage kurang lebih berarti daya ungkit. Maksudnya, hanya dengan dana relatif kecil, Anda bisa melakukan transaksi dengan nilai yang sesungguhnya jauh lebih besar.

Contoh berikut ini diharapkan lebih memudahkan Anda dalam memahami konsep leverage. Katakanlah suatu ketika Anda tengah mendaki gunung. Dalam perjalanan ada sebongkah batu besar yang menghalangi jalan. Daripada mengambil jalan memutar yang pasti lebih jauh, Anda memutuskan untuk memindahkan batu tersebut. Tapi apa daya, tenaga Anda tidak cukup kuat untuk menggeser batu tadi.

Di tengah situasi seperti itu, tiba-tiba Anda melihat sepotong kayu yang cukup kuat. Ide cemerlang pun muncul. Kenapa tidak menggunakan kayu itu untuk mengungkit? Anda cuma membutuhkan sebongkah batu yg lebih kecil guna dijadikan penopang antara tongkat dan batu besar tadi. Dan… hup batu besar itu pun bisa digeser. Selanjutnya Anda bisa melenggang melanjutkan perjalanan.

Analogi menggeser batu besar dengan menggunakan sepotong kayu itulah yang disebut mengungkit. Dalam bahasa derivatifnya disebut leverage. Dengan hanya menggunakan modal yang relatif lebih kecil, Anda berhak melakukan transaksi yang nilai riilnya jauh lebih besar.

Di pasar valuta asing atau currency, umpamanya, trader cuma membutuhkan dana US$1.000 untuk tiap lot pasangan mata uang yang ditransaksikan. Padahal, nilai transaksi sesungguhnya bernilai US$100.000 per lot. Artinya, fasilitas leverage yang dinikmati trader adalah 1:100.

Fasilitas leverage ini pula yang meramaikan pasar derivatif, termasuk futures trading alias perdagangan berjangka. Volume transaksi produk-produk derivatif jauh lebih dahsyat ketimbang transaksi produk hasil manufaktur.

Meskipun perubahan harga yang terjadi kecil, lewat leverage pula potensi keuntungan yang bakal diraup trader bisa sangat besar dalam waktu singkat. Pada saat yang sama, potensi kerugian yang mengintip pun tidak kalah mengerikannya. Karena itulah sering disampaikan, bahwa transaksi derivatif, termasuk perdagangan berjangka, merupakan investasi yang kompleks, mengandung risiko tinggi, dan belum tentu cocok bagi setiap orang. Hanya mereka yang memiliki pemahaman pasar dan keterampilan trading mumpuni yang layak bersentuhan dengan alternatif investasi yang satu ini.


Share/Bookmark
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

DAFTAR ARTIKEL

LANGGANAN ARTIKEL

Masukan alamat email anda di sini untuk berlangganan artikel:

Delivered by FeedBurner

 

INFO HARVEST INTERNATIONAL FUTURES Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha