English French German Italian Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 18 Mei 2010

FOREX


Sejak kecil kita diajarkan mata uang adalah alat tukar. Dengan uang, kita bisa berbelanja berbagai kebutuhan yang diperlukan. Memang begitulah pada awalnya fungsi uang.

Namun dalam perjalanan sejarah, fungsi mata uang ternyata bertambah. Ia juga menjadi ‘mata dagangan’ alias komoditi yang ditransaksikan. Kegiatan ini disebut trading foreign exchange (forex). Kegiatan yang kalau dibahasaindonesiakan menjadi Valuta Asing (Valas) ini adalah transaksi yang memperdagangkan mata uang (Currency) suatu negara terhadap mata uang negara lainnya.


Transaksi valas merupakan perdagangan dengan nilai transaksi terbesar di dunia, jauh meninggalkan perdagangan produk manufaktur. Perdagangan forex juga bahkan mengalahkan gabungan transaksi di seluruh pasar saham dunia. Rata-rata volume hariannya menembus US$ 3 triliun per hari.


Dibandingkan dengan mata dagangan lain (produk manufaktur dan saham, misalnya), forex market memang memiliki seabrek keunggulan. Dari soal durasi, umpamanya pasar valas buka selama 24 jam secara terus-menerus setiap hari kerja Senin sampai Jumat. Jam pasar forex adalah:

NegaraJam Pasar (WIB)
New Zealand & Australia04:00 - 14:00
Jepang & Singapura (sesi Asia)07:00 - 16:00
Jerman & Inggris (sesi Eropa)14:00 - 22:00
Amerika (sesi Amerika)19:30 - 04:00

Currency Pair

Di pasar forex terdapat beberapa mata uang yang paling sering diperdagangkan. Mereka dikenal dengan sebutan hot currencies. Mata uang ini dipilih karena pergerakannya sangat fluktuatif. Kelima mata uang itu adalah:


Inggris = GBP (Great Britain Poundsterling)

Eropa = EUR (Euro)

Amerika = USD (United States Dollar)

Swiss = CHF (Swiss Franc)

Jepang = JPY (Japanese Yen)


Dalam prakteknya, beberapa mata uang itu ditransaksikan secara pasangan atau pair. Mereka adalah GBP/USD, EUR/USD, USD/CHF, USD/JPY, dan AUD/USD. Artinya, setiap melakukan transaksi forex berarti Anda membeli suatu mata uang dan pada saat yang sama sekaligus menjual mata uang lainnya. Contohnya, rate alias kurs untuk pair GPB/USD adalah GPB/USD = 1.8500. Ini berarti 1 pound GBP setara dengan 1,85 USD.

Ada juga pasangan di luar lima macam pasangan mata uang tadi. Pasar menyebutnya dengan Cross Rate. Cross rate adalah pasangan mata uang (pair) yang tidak mengandung mata uang resmi suatu negara di mana mata uang tersebut diperdagangkan. Misalnya, transaksi forex dilakukan di Amerika (mata uang resminya adalah USD). Artinya pasangan mata uang yang tidak mengandung USD merupakan cross rate dari USD. Contohnya, GBP/JPY, EUR/GBP, dan lainnya. Pair yang tidak mengandung USD dan melibatkan EUR dinamakan euro cross. Misalnya, EUR/GBP.

Kalau cukup jeli, Anda akan melihat pasangan mata uang terdiri atas 2 quote mata uang yang berbeda. Mata uang yang terletak di sebelah kiri adalah base Currency sedangkan yang di sebelah kanan disebut quote Currency atau counter Currency. Jadi pada pasangan mata uang GBP/USD, maka GBP disebut base currency sedangkan USD adalah quote currency atau counter Currency.


PIP dan CONTRACT SIZE

Sebagaimana halnya mata dagangan lain, tentu saja mata uang yang ditransaksikan di pasar mengalami pergerakan harga. Perubahan harga terkecil terjadi disebut poin atau pip. Besarnya poin untuk tiap pasangan mata uang tidak sama. Satu poin untuk pair GBP/USD adalah 0.0001. Sedangkan satu poin untuk pair USD/JPY adalah 0.01. Pada pair GBP/USD, bila terjadi pergerakan 1.8500 sampai 1.8550, artinya terjadi perubahan harga sebesar 50 poin. Nilai per poin (pip) bergantung pada jumlah contract size (lot) dan mata uang yang digunakan.

Sementara itu, contract size atau disebut juga lot adalah jumlah satuan terkecil dalam trading forex. Pada umumnya, ada tiga macam contract size yang sering digunakan yaitu Standard Lot, Mini Lot, dan Micro Lot. Tiap lot transaksi di pasar forex senilai US$100.000. Dengan demikian, bila Anda melakukan transaksi forex sebesar 1 lot, sama artinya Anda baru saja melakukan aktivitas jual beli valas senilai US$100.000 atau sekitar Rp 1 miliar.


Pada contoh tadi sepertinya diperlukan dana yang sangat besar untuk bisa ikut trading di pasar forex. Namun asyiknya di pasar berjangka, Anda tidak harus menyediakan 100% dana yang digunakan untuk transaksi. Hal ini dimungkinkan karena di pasar berjangka dikenal adanya leverage alias daya ungkit. Dengan leverage ini, trader berhak melakukan transaksi dalam jumlah jauh lebih besar hanya dengan menggunakan dana yang jauh lebih kecil.


Seperti kita telah ketahui, tidak setiap trader bisa melakukan aktivitas trading forex. Mereka harus menggunakan jasa broker. Untuk bisa menikmati fasilitas leverage, trader musti menyetorkan sejumlah dana yang disebut margin. Nah, margin inilah yang digunakan untuk membiayai transaksi forex yang Anda lakukan.


Tadi sudah disebut-sebut adanya fasilitas leverage. Pada transaksi dengan satuan lot (yang nilai sesungguhnya U$100.000), margin yang dibutuhkan adalah US$1.000. Ini artinya, trader menikmati fasilitas leverage 1:100. Pada satuan mini lot satuannya adalah 0,1 lot dengan nilai transaksi sesungguhnya US$10.000, margin yang dibutuhkan sebesar US$100. Begitu pula pada micro lot (nilai sebenarnya US$1000) volume terkecilnya 0,01 lot dan margin yang dibutuhkan US$10.


BID dan ASK

Pada transaksi elektronik atau lebih dikenal dengan sebutan online trading, di layar monitor akan tertera dua macam kuotasi harga. Yaitu harga bid atau permintaan dan harga ask/offer alias penawaran. Bid adalah harga jual Anda kepada broker forex (dealer) atau harga di mana broker forex (dealer) mau membeli dari Anda. Sedangkan Ask/Offer merupakan harga Anda membeli dari broker forex (dealer) atau harga broker forex mau menjual kepada Anda. Itulah sebabnya harga bid umumnya lebih rendah dari ask.

Selisih harga bid dan ask disebut spread. Spread merupakan sumber pendapatan broker. Pendapatan broker lain berasal dari komisi transaksi. Namun ada juga broker, terutama di negara-negara maju, tidak memberlakukan komisi transaksi. Semakin kecil spread yang diberlakukan dealer forex semakin menguntungkan trader. Sebaliknya kian lebar spread, otomatis kian merugikan trader. Pasalnya, titik impas atau break even point yang harus dicapai trader menjadi lebih besar.

Bila di layar monitor tertera kuotasi harga EUR/USD Bid/Ask = 1.2293/96, berarti harga jual ke broker Anda 1.2293 dan harga beli dari broker adalah 1.2296. Dengan demikian, spread-nya sama dengan 1.2296-1.2293 adalah 3 poin.

Contohnya begini. Anda mengambil posisi open buy EUR/USD pada harga 1.2296 (ask). Bila bid sekarang menunjukkan harga 1.2293, artinya Anda masih rugi sebesar -3 pips. Karenanya, setiap kali Anda open posisi dapat dipastikan akan terjadi minus sebesar spread (yaitu misalnya 3 untuk EUR/USD). Untuk mendapatkan profit Anda harus menunggu hingga harga Bid pada tabel harga naik menjadi lebih tinggi daripada 1.2296.


Long dan Short

Bila Anda terjun ke pasar, maka akan sering dijumpai istilah long dan short. Long atau open buy adalah posisi ketika seorang trader membeli suatu mata uang pada harga tertentu dan bertujuan untuk menjualnya kemudian pada harga yang lebih tinggi. Jadi investor tersebut mendapatkan keuntungan dari market yang naik. Misalnya Anda membeli di posisi 1.1500 kemudian menjual di 1.1525 maka anda akan mendapatkan keuntungan sebanyak 25 poin.

Jika seorang trader mengambil posisi long atau open buy, artinya dia mengharapkan harga pasangan mata uang yang dibelinya naik. Dengan demikian dia bisa menangguk profit. Umpamanya, long (buy) EUR/USD, maka Anda mengharapkan grafik EUR/USD akan naik, atau Euro menguat terhadap USD. Naiknya harga suatu pair juga bisa anda artikan mata uang di depan pair tersebut menguat terhadap mata uang di belakang pair tersebut.

Satu hal yang harus diingat, harga yang digunakan sewaktu open buy atau long adalah harga beli (ask). Sebaliknya, harga yang digunakan waktu Anda melikudiasi atau menutup posisi adalah harga jual alias bid. Untuk memudahkan, biasanya penyebutan posisi long seringkali diganti menjadi buy. Sedangkan posisi short disebut sell.

Posisi short atau open sell adalah posisi di mana seorang trader menjual suatu mata uang pada harga tertentu dan bertujuan untuk membeli kemudian pada harga yang lebih rendah. Jadi investor tersebut mendapatkan keuntungan dari market yang turun. Contoh, short (sell) EUR/USD, maka Anda mengharapkan grafik EUR/USD turun, atau Euro melemah terhadap USD.

Harga yang digunakan sewaktu open sell/short adalah harga jual (bid). Sebaliknya, harga yang digunakan waktu anda menutup/liquid adalah harga beli (ask). Biasanya, guna memudahkan, pasar menyebut posisi short dengan sell.

Posisi Open denganClose denganHarga NaikHarga Turun
LongBuy Sell Profit Loss
Short Sell Buy Loss Profit




Share/Bookmark
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

DAFTAR ARTIKEL

LANGGANAN ARTIKEL

Masukan alamat email anda di sini untuk berlangganan artikel:

Delivered by FeedBurner

 

INFO HARVEST INTERNATIONAL FUTURES Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha